maka kau pasti kembali
dalam genggaman sunyi
sendiri
sebuah kekuatan maha dahsyat
akan memaksamu pergi
dari semua yang kau sayangi
pesta pora yang mewah dan meriah
baju kebesaran yang pongah,
megah lagi indah
yang membuatmu sombong,
mendongakkan kepala,
membusungkan dada,
berjalan dengan congkak
di muka bumi...
maka mengapa kau tak lagi punya nurani
tak kau rasa sejuknya embun pagi
tak kau sapa hangat mentari
kau tak peduli semua
kecuali diri sendiri
rakus akan kekuasaan
dan berlebihnya kebanggaan
padahal kau tak tahu
kapan perjalananmu akan terhenti
pada titik sunyi
lalu kau pun tercenung
dalam penyesalan yang panjang
dan teramat panjang...
maka setelah itu sunyi,
sepi,
sendiri,
semua tak lagi berarti
ah, seandainya kau mengerti...
(Ya Tuhan kami,
Engkaulah Sang Pembeda
jelaskanlah kepada kami perbedaan itu
putih dari hitam,
terang dari gelap,
benar dari salah
Engkaulah pemilik kebenaran yang hakiki
jika di dunia ini dia tersembunyi
maka di sisiMulah kelak dia terbukti!)
note : renungan pada hari-hari berkabut, yang melingkupi negeri ini....
12.11.09
SETELAH ITU SUNYI
Diposting oleh melati di 10.21 32 komentar
Label: ketika dini hari terjaga
17.9.09
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITHRI 1 SYAWAL 1430 H
Ramadhan berlalu, langit-bumi menangis..
Rasanya kita belum optimal meraih citra dan cita ibadah terbaik di bulan ini..
Semoga Allah memberikan kesempatan lagi pada kita
untuk sampai di Ramadhan berikutnya...
Selamat Hari Raya Idul Fithri 1430 H
Taqobbalallaahu minnaa wa minkum... Taqobbal Yaa Kariim...
Kullu 'aamin wa antum bikhair..
Semoga selamat, bahagia dan sejahtera
bersama keluarga dan handai taulan
Barokah usia, rizqi, dan senantiasa kuat dan semangat beribadah
Senang dan bahagia berbagi, hilang hasad, iri dan dengki
Mari saling memohon dan memberi maaf lahir dan batin
atas segala khilaf dan alpa,
yang nyata dan yang tersembunyi,
yang telah lalu dan yang akan datang
yang sengaja atau tak sengaja
Mari gugurkan dosa-dosa
dengan jabat dan peluk erat dari kejauhan
dan tetap saling doa
Semoga seluruh ummat mukmin dan muslim di seluruh dunia
kembali kepada fithrahnya,
Amin, Amin, Yaa... Robbal 'Aalamiin...
Kami sekeluarga mengucapkan : Minal Aidzin wal Faizin
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Rasanya kita belum optimal meraih citra dan cita ibadah terbaik di bulan ini..
Semoga Allah memberikan kesempatan lagi pada kita
untuk sampai di Ramadhan berikutnya...
Selamat Hari Raya Idul Fithri 1430 H
Taqobbalallaahu minnaa wa minkum... Taqobbal Yaa Kariim...
Kullu 'aamin wa antum bikhair..
Semoga selamat, bahagia dan sejahtera
bersama keluarga dan handai taulan
Barokah usia, rizqi, dan senantiasa kuat dan semangat beribadah
Senang dan bahagia berbagi, hilang hasad, iri dan dengki
Mari saling memohon dan memberi maaf lahir dan batin
atas segala khilaf dan alpa,
yang nyata dan yang tersembunyi,
yang telah lalu dan yang akan datang
yang sengaja atau tak sengaja
Mari gugurkan dosa-dosa
dengan jabat dan peluk erat dari kejauhan
dan tetap saling doa
Semoga seluruh ummat mukmin dan muslim di seluruh dunia
kembali kepada fithrahnya,
Amin, Amin, Yaa... Robbal 'Aalamiin...
Kami sekeluarga mengucapkan : Minal Aidzin wal Faizin
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Diposting oleh melati di 09.14 7 komentar
Label: ketika pagi berembun
27.8.09
DUH, PENGEMIS...
Pengemis identik dengan orang miskin, kurus kering, dekil, dan kurang makan, tetapi ternyata di Indonesia mengemis sudah dijadikan profesi, terorganisir, bahkan dengan penghasilan yang menggiurkan. Beberapa hari terakhir ini orang sedang ramai membicarakan fatwa haram mengemis yang dikeluarkan oleh MUI Kabupaten Sumenep, Madura, dan kemudian didukung oleh MUI Pusat. Sebelumnya ada beberapa daerah di Indonesia yang memberlakukan larangan maupun himbauan untuk tidak mengemis dan memberi uang kepada pengemis, pembersih mobil di jalan raya, serta membeli dari pedagang asongan; bahkan dilengkapi dengan sanksi denda atau kurungan.
Saya sepenuhnya mendukung fatwa haram mengemis, sebab sesuai fatwa tersebut, mengemis itu merendahkan diri sendiri dan menyuburkan sifat malas, serta merugikan orang lain; sebab lebih baik memberi daripada meminta-minta, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, begitu ajaran Islam. Tetapi kenapa ya justru di Bulan Ramadhan yang mulia ini jumlah pengemis semakin banyak? Mungkin seperti diketahui bahwa Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat untuk setiap perbuatan baik di Bulan Ramadhan, termasuk bersedekah. Jadi seperti hukum ekonomi, ada permintaan ada penawaran, banyak yang bersedekah, banyak pula yang mengemis....
Tentang himbauan atau larangan bagi pengemis, pembersih mobil, dan pedagang asongan; menurut saya pun patut didukung sebab selain membahayakan pelakunya kegiatan di jalan raya tersebut menyebabkan ketidaktertiban dan kemacetan. Tentu diharapkan setelah ditertibkan para pengemis dan mereka yang mencari uang di jalan raya tersebut diberikan jalan keluar untuk mendapatkan alternatif sumber nafkah yang layak.... wah, memang susah betul ya jadi pemerintah!
Bagi kaum muslimin kalo pengin mencari berkah yang berlipat di Bulan Ramadhan ini mungkin harus lebih selektif dalam memberi, carilah lembaga penerima yang dapat dipercaya. Jika mungkin lebih baik memberi saudara kita sendiri atau tetangga kita yang kurang beruntung. Agak ribet juga sih, tapi hitung-hitung sambil silaturrahim gitu.... Dan, ya, tentu saja lebih baik tetap memberi walaupun bukan di Bulan Ramadhan, dan memberi lebih banyak lagi di Bulan Ramadhan....
Dan silakan membaca tausiyah di Detik Ramadhan, dengan judul Ruh Kemandirian, yang intinya bahwa kewajiban beribadah tidak menggugurkan kewajiban mencari nafkah. Karena itulah dikatakan bahwa ahli ibadah di masjid tidak lebih baik daripada tetangganya yang memberi makan. Lebih baik berusaha daripada berdiam diri... mencari nafkah itu adalah kewajiban! Jika kita mandiri dan mempunyai rizqi lebih maka kita dapat membantu sesama yang membutuhkan.
Semoga dengan adanya fatwa haram mengemis tersebut jumlah pengemis di Indonesia akan berkurang, baik pengemis dalam arti sebenarnya, maupun "pengemis-pengemis" yang lain, yang tampilan luarnya keren tetapi mentalnya sama saja dengan pengemis. Siapa yah....
Saya sepenuhnya mendukung fatwa haram mengemis, sebab sesuai fatwa tersebut, mengemis itu merendahkan diri sendiri dan menyuburkan sifat malas, serta merugikan orang lain; sebab lebih baik memberi daripada meminta-minta, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, begitu ajaran Islam. Tetapi kenapa ya justru di Bulan Ramadhan yang mulia ini jumlah pengemis semakin banyak? Mungkin seperti diketahui bahwa Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat untuk setiap perbuatan baik di Bulan Ramadhan, termasuk bersedekah. Jadi seperti hukum ekonomi, ada permintaan ada penawaran, banyak yang bersedekah, banyak pula yang mengemis....
Tentang himbauan atau larangan bagi pengemis, pembersih mobil, dan pedagang asongan; menurut saya pun patut didukung sebab selain membahayakan pelakunya kegiatan di jalan raya tersebut menyebabkan ketidaktertiban dan kemacetan. Tentu diharapkan setelah ditertibkan para pengemis dan mereka yang mencari uang di jalan raya tersebut diberikan jalan keluar untuk mendapatkan alternatif sumber nafkah yang layak.... wah, memang susah betul ya jadi pemerintah!
Bagi kaum muslimin kalo pengin mencari berkah yang berlipat di Bulan Ramadhan ini mungkin harus lebih selektif dalam memberi, carilah lembaga penerima yang dapat dipercaya. Jika mungkin lebih baik memberi saudara kita sendiri atau tetangga kita yang kurang beruntung. Agak ribet juga sih, tapi hitung-hitung sambil silaturrahim gitu.... Dan, ya, tentu saja lebih baik tetap memberi walaupun bukan di Bulan Ramadhan, dan memberi lebih banyak lagi di Bulan Ramadhan....
Dan silakan membaca tausiyah di Detik Ramadhan, dengan judul Ruh Kemandirian, yang intinya bahwa kewajiban beribadah tidak menggugurkan kewajiban mencari nafkah. Karena itulah dikatakan bahwa ahli ibadah di masjid tidak lebih baik daripada tetangganya yang memberi makan. Lebih baik berusaha daripada berdiam diri... mencari nafkah itu adalah kewajiban! Jika kita mandiri dan mempunyai rizqi lebih maka kita dapat membantu sesama yang membutuhkan.
Semoga dengan adanya fatwa haram mengemis tersebut jumlah pengemis di Indonesia akan berkurang, baik pengemis dalam arti sebenarnya, maupun "pengemis-pengemis" yang lain, yang tampilan luarnya keren tetapi mentalnya sama saja dengan pengemis. Siapa yah....
Diposting oleh melati di 07.49 19 komentar
Label: ketika pagi berembun
24.8.09
GRATISSSSS..... TERAPI SPESIAL SEBULAN PENUH!!!
Sekarang ini, banyak sekali penyakit yang menjadi momok bagi kehidupan manusia, mungkin akibat kualitas lingkungan yang semakin buruk, atau akibat pola hidup manusia yang serba instant dengan gerak tubuh minimal dan asupan makanan yang melebihi keperluan. Celakanya biaya untuk berobat pun mahalnya minta ampun... yah, sehat itu mahal harganya!
Tetapi ternyata, ada terapi gratis selama sebulan penuh yang beneran gratis-tis-tis... GILA.... hare gene ada terapi gratis.... sebulan lagi??? Gak percaya .... lihat aja di sini! Yah, betul, itu adalah artikel tentang puasa oleh M. Sholekhudin, yang pernah dimuat di majalah Intisari beberapa tahun silam. Terus terang saja artikel tersebut termasuk salah satu artikel favorit saya. Bagi kaum muslimin setelah membaca artikel itu semoga makin mantep beribadah puasanya. Bagi Saudara yang non muslim gak ada salahnya juga mencoba berpuasa... setidaknya mengasah rasa cinta pada sesama, merasakan penderitaan orang yang tidak berpunya, yang hari ini makan, besok gak tahu mau makan apa...
Okay, selamat beribadah puasa Ramadhan 1430 H, semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT, Amin....
Tetapi ternyata, ada terapi gratis selama sebulan penuh yang beneran gratis-tis-tis... GILA.... hare gene ada terapi gratis.... sebulan lagi??? Gak percaya .... lihat aja di sini! Yah, betul, itu adalah artikel tentang puasa oleh M. Sholekhudin, yang pernah dimuat di majalah Intisari beberapa tahun silam. Terus terang saja artikel tersebut termasuk salah satu artikel favorit saya. Bagi kaum muslimin setelah membaca artikel itu semoga makin mantep beribadah puasanya. Bagi Saudara yang non muslim gak ada salahnya juga mencoba berpuasa... setidaknya mengasah rasa cinta pada sesama, merasakan penderitaan orang yang tidak berpunya, yang hari ini makan, besok gak tahu mau makan apa...
Okay, selamat beribadah puasa Ramadhan 1430 H, semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT, Amin....
Diposting oleh melati di 13.23 7 komentar
Label: ketika pagi berembun
Subscribe to:
Postingan (Atom)