19.12.08

Tuhan Sembilan Senti

Teriring ucapan terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya untuk bukan perokok dan

selamat berjuang untuk yang masih terbelenggu ' tuhan sembilan senti '


Tuhan Sembilan Senti

Karya : Taufiq Ismail

(dibacakan oleh Bp Taufiq Ismail pada sebuah acara pengajian di Batang )

............

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat

merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.

Mereka ulama ahli hisap.

Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.

Bukan ahli hisab ilmu falak,

tapi ahli hisap rokok.

Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka

terselip berhala-berhala kecil,

sembilan senti panjangnya,

putih warnanya,

ke mana-mana dibawa dengan setia,

satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,

tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan,

cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.

Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamin dan yang

sedikit golongan ashabus syimal ?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.

Mamnu'ut tadkhiin,ya ustadz.Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.

Kiai, ini ruangan ber-AC penuh.

Haadzihi al ghurfati malii'atun bi mukayyafi al hawwa'i.

Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok.

Laa taqtuluu anfusakum.Min fadhlik, ya ustadz.

25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.

15 penyakit ada dalam daging khinzir ( babi ). Daging khinzir diharamkan.

4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu 'alayhimul khabaaith.

Mohon ini direnungkan tenang - tenang,

karena pada zaman Rasulullah dahulu,

sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.

Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,

lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan

..........

Berhala - berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,

jutaan jumlahnya,

bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,

dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,

diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,

tidak perlu ruku' dan sujud untuk taqarrub pada tuhan - tuhan ini,

karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan

api dan sesajen asap tuhan - tuhan ini,

Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala - berhala ini.

.............................


Sumber : milis askarlo90

© free template 3 columns