11.12.08

Seratus Sembilan Puluh Empat Purnama

seratus sembilan puluh empat purnama
telah berlalu
sejak terakhir kali
kita bertemu
kulihat bayangmu menghilang
ditelan derasnya hujan

seratus sembilan puluh empat purnama
telah berlalu
warna-warnimu memudar
bersama putaran waktu
denting hati tak lagi sebening
waktu itu

aku hanyalah anak wayang
yang bersandar pada
Sang Maha Dalang
Kehidupan
dan tak bisa memilih peran

wahai biru merah jambuku,
tersembunyi di sudut kecil
ruang hatiku
kadang merah jambumu
buatku tersenyum
kadang birumu
buat mataku berembun
suka duka datang
tak pernah memandang
kesempatan
hanya sebaris do'a kurangkai
semoga bahagia selalu
melingkupimu
Amin......

© free template 3 columns