16.2.09

BAKSO UMUM, BAKSO KHUSUS

Akhir-akhir ini akibat sering klinong-klinong di dunia maya dan berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai latar belakang dan dari berbagai tempat; eh saya koq jadi ingat Sul-Sel ya...

Beberapa tahun silam pada suatu hari yang cerah saya menerima SK untuk bertugas di Makassar, eh, Ujung Pandang dulu namanya. Ah, rasanya hari yang cerah itu langsung jadi kelabu deh, seumur-umur bahkan dalam mimpipun saya ga pernah membayangkan akan pergi ke sana... nah, ini saya malah akan bermukim di sana, sendirian pula.... duhhhh....!!!

Yah, sudahlah, saya memang harus banyak bersyukur; sebagai seorang mahasiswa PMDK (bukan PMDK yang "itu" lho... tapi... Persatuan Mahasiswa (dengan IPK) Dua Koma, he-he...), saya lulus bulan Oktober, dan pada tgl 1 Maret tahun berikutnya status saya sudah menjadi CPNS sebuah departemen (bukan narsis loh... tapi betul-betul bersyukur); jadi otomatis saya tidak menghabiskan banyak materai buat melamar kerja sana-sini. Terbayang dalam ingatan perjuangan saya untuk menyukai sekolah tersebut... yah, sekedar untuk tidak mengecewakan kedua ortu saya.

Bagi saya Sul-Sel adalah sebuah tempat yang eksotik; walaupun pertamakali di sana saya sempat megalami shock budaya lumayan parah. Sekarang sich saya akan mengingatnya dengan penuh syukur; setidaknya hidup saya jadi lebih berwarna.

Di Sul-Sel banyak lokasi wisata menarik buat dikunjungi, Pantai Losari, Benteng Pertahanan (apa namanya ya...lupa), Malino, Bendungan Bili-Bili, Pantai Bira, Taman Nasional Laut Takabonerate di Pulau Selayar, dan tentu saja Tana Toraja.

Makanan tradisional khas Sul-Sel juga banyak dan enak-enak. Coto Makassar (hmm... yummy!), sop konro, pallubasa, sop ubi. Untuk kuenya (orang Makassar menyebutnya dengan kanre Jawa) di antaranya adalah barongko, cucur bayao, jalangkote, biji salak, dll. He-he... koq hafal banget yah... jadi ketahuan nich kalau doyan makan!. O, ya ada satu makanan khas di Sul-Sel, tepatnya di Kecamatam Tanruteddong, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) yaitu cawiwi (bahasa Bugis=belibis). Biasanya digoreng atau dibuat sop atau ditumis dengan bumbu pedas; enak juga sich; tapi harganya itu loh... Dulu saja harga sepotong paha cawiwi goreng di sebuah warung kecil Rp. 10.000,-... mahal ya... entah karena barang langka atau karena pembelinya pendatang, saya tidak tahu.

Tapi dari semua itu yang paling saya ingat di Sul-Sel adalah saya tidak mengalami kekhawatiran dalam hal makanan. Ada sebuah kebiasaan di sana untuk menuliskan "umum" bagi makanan untuk umum dan "khusus" untuk makanan bagi golongan tertentu. Hal ini berlaku mulai dari rumah makan besar sampai makanan gerobak yang didorong; mulai dari Makassar yang dominan umat Islam, sampai Tana Toraja yang dominan Kristen Protestan. Jadi pada gerobak bakso; makanan kesukaan saya; akan tertulis "bakso umum" yang berarti saya boleh makan; atau "bakso khusus" biasanya bakso daging babi.

Karena makanan adalah hal yang sensitif dan menyangkut kepercayaan beragama seseorang alangkah baiknya jika kebiasaan ini terus dilestarikan dan ditularkan ke daerah lain yang sangat mungkin akan mendukung semangat bertoleransi antar umat beragama di Indonesia. Semoga Indonesia semakin sejahtera. Amin...

11 Comments:

Linda said...

wah br tau niy diriku.....
tp mending gt yaa...jd bs lebih nyaman kl makan sesuatu...
sepp nice artikel...

Abahraihan said...

mm...
bagus tu diterapin seperti itu...
berarti kalau ada kesempatan kesana...
saya makan bakso umum ^_^

balidreamhome said...

Saya rasa tulisan umum atau khusus lebih berbudaya daripada menuliskan besar2 Warung Muslim (segera menyusul warung Kristen, Budha, Hindu, Kong Hu Cu ;-)) seperti yang banyak dijumpai diberbagai tempat di Jawa, emangnya warung punya agama hi hi hi...

Sebaiknya kan cukup ditulis 'Umum' dan Khusus... cara yang cerdas !!

Unknown said...

untunglah di Bali tak segitu-gitunya..semua bisa bebeda dan semua bisa menyatu. Keragaman yang tak mengkhawatirkan

DIGITAL BACA said...

daftar Makanan yang di sebutkan tadi, membuat aku jadi penasaran ingin menikmatinya ...

Anonim said...

baru tau makna bakso umum n khusus, apik, apik..

hendra prasetyo said...

aslinya mana yaa..
PNS di departemen apa yaa..

Cangkang said...

Aku mau nulis yang sama dengan bang boyke... ya sudah lah idem saja..(mentang2 habis dari bali) hehehe...

diNa said...

wah, kreatif loh.. bener juga drpd ragu2 kan?? setuju.. :)

FATAMORGANA said...

Alhamdulillah,.... ternyata mbak Mel masih hafal beberapa hal mengenai Sulsel, oh yah dulunya mbak tugas dimana sih????.
Sebagai tambahan Informasi bahwa sekarang CAWIWI satu porsi dua puluh lima ribu, tapi masakannya makin bervariasi. benteng pertahanan yang mbak maksud adalah PORT ROTTERDAM. Sekarang sulsel tambah menarik loh,... banyak obyek wisata baru. Untuk rekan digital baca silahkan ke sulsel .....setiawan tunggu disini, OK

habbats said...

Terima Kasih sudah posting artikel yang bermanfaat. Semoga Sukses dan Silahkan Klik Tautan Dibawah Ini
MaduHabbatussaudaJual Minyak HabbatussaudaMinyak ZaitunProduk HabbatsProduk HerbalObat HerbalHabbatussauda Dosis TinggiHabbats.co.idHabbatsAozora Shop Onlinetoko onlineJual Baju AnakJual Baju BayiJual Baju DewasaJual Sepatu BayiJual Sepatu anak AnakJual Sepatu DewasaJual Perlengkapan BayiJual Perlengkapan Anak AnakJual Perlengkapan DewasaTupperwareTupperware MurahTupperware UpdateTupperware Bandung juaraJual TupperwareKatalog TupperwareJual Online TupperwareTupperware ResepTupperware katalog baruRaja Tupperware BandungCollection TupperwareMadu Anak SuperMadu Anak CerdasJual Madu Anak SuperPusat Jual Madu Anak SuperJual Madu SuperMadu Anak SuperJual Madu AnakToko Madu AnakAgen Madu Anak SuperDistributor Madu Anak Super

© free template 3 columns